Doa Ketika Hujan dan Banjir
Hujan diturunkan sebagai pembawa rahmat dan merupakan antara waktu yang mustajab untuk berdoa.
Namun, awan gelap yang menurunkan hujan boleh mendatangkan bencana alam yang cukup dahsyat.
Negara kita sekali lagi diuji dengan bencana banjir terutamanya kawasan Pantai Timur ketika ini. Hanya yang melaluinya tahu sebesar mana dugaan yang perlu dihadapi.
Mangsa-mangsa banjir terpaksa menanggung kerugian akibat kerosakan harta yang cukup besar.
Keselamatan mereka juga terancam akibat aliran banjir yang deras dan cuaca buruk yang berlarutan.
Sebagai hamba Allah yang lemah, kita sangat digalakkan untuk berdoa dalam apa jua keadaan. Mari sama-sama kita bacakan doa ketika hujan dan banjir seperti yang dikongsikan oleh JAKIM.
Baca Juga : Doa Dipermudahkan Urusan – JAKIM
Doa Ketika Hujan dan Banjir
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Maksud : Ya Allah turunkan hujan ini mengelilingi kami dan bukan menimpa di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas tempat-tempat tinggi, gunung-ganang, bukit-bukit, lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
Riwayat Al-Bukhari (1014)
Dalam suasana getir yang melanda negara kita, mari kita sama-sama berdoa dan bermunajat bagi memohon pertolongan dan rahmat daripada Allah SWT.
Semoga Allah permudahkan urusan para penyelamat serta mangsa-mangsa banjir yang sedang diduga dengan hebat ketika ini.
Mudah-mudahan musibah ini dapat menjadi salah satu asbab Allah SWT menghapuskan dosa-dosa kita yang lalu.
Dari Abu Sa’id Al Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Maksudnya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kekhuatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari, hadis sahih)
